Selasa, 04 Desember 2012

Lepas Tangan, Golkar Jabar Beberkan Bobrok Aceng


Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Aceng HM Fikri
Jakarta - Partai Golkar memilih lepas tangan saat Bupati Garut Aceng HM Fikri (40) tersangkut skandal nikah empat hari dengan Fany Octora (18). Saat masyarakat Garut mendesak Aceng mundur, Partai Golkar pun membeberkan bobrok Aceng.

"Pak Aceng jadi pengurus Golkar Jawa Barat pasca Musyawarah Daerah Luar Biasa Golkar Jawa Barat tahun 2010 lalu. Berhubung beliau waktu itu kan bupati dan di kita juga banyak bupati jadi kita positive thinking sama beliau. Karena beliau menyampaikan dengan baik, akhirnya kita jadikan Wakil Ketua Bidang Pengabdian DPD Golkar Jabar," kata Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Jabar, Pulihono, menjabarkan Aceng saat melamar posisi di Golkar.

Hal ini disampaikan Pulihono saat berbincang santai dengan detikcom, Selasa (4/12/2012).

Pulihono melanjutkan ceritanya, menurut dia tak lama setelah Aceng masuk Golkar muncul kontroversi. Banyak kader Golkar di Jawa Barat yang kecewa setelah Aceng yang maju Pilbup Garut dari jalur independen ternyata masuk pengurus DPD Golkar Jabar begitu saja.

"Pasca beliau masuk, muncul kekecewaan di kalangan kader-kader di Garut. Baik dari tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa. Baik sipil maupun ulama juga kecewa. Tapi kita ya positive thinking saja, waktu itu tetap kita kasih kesempatan beliau," papar Pulihono.

Masalah semakin rumit saat Ketua DPD II Golkar Garut, Rukhiyat, meninggal dunia. Terutama saat DPD Golkar Jabar menunjuk Aceng menjadi Pelaksana Tugas Bupati Garut. Aceng pun dianggap gagal melaksanakan tugas dengan baik.

"Kita percayakan untuk menjadi Plt Ketua DPD II Golkar Garut. Kedua, menyelenggarakan Musdalub untuk memilih Ketua DPD Golkar Garut, memang kita nilai gagal karena dengan arus bawah tidak tune in, nggak nyambung. Sehingga saat menjelang akhir tugas kita push Musdalub, itu pun dead lock ya otomatis kita meminta pertanggungjawaban beliau," paparnya.

Selain itu, lanjut Pulihono, banyak isu negatif yang memprihatinkan sehingga membuat DPD Golkar Jabar akhirnya mengusulkan pemecatan Aceng.

"Memang ya masukan negatif banyak, karena Plt Ketua Golkar Garut. Mungkin arus bawah belum mau. Karena kondisi itu termasuk juga info negatif itu (pernikahan empat hari) juga masuk dan kita juga sudah mengusulkan pergantian antar waktu beliau jadi pengurus Golkar Jawa Barat, sudah dikirim sebelum kasus ini besar. Mungkin suratnya akan segera ditandatangani," katanya.

Namun Pulihono tak merekomendasikan Aceng mundur. Namun tidak menghalangi jika DPRD Garut menggulingkan Aceng.

"Pengurus Jawa Barat lepas tangan. Itu kan beliau maju dari independen ya, jadi terserah beliaunya," tegasnya.

Masyarakat Garut menggelar demonstrasi besar-besaran di Kantor Bupati Garut, meminta Aceng mundur. Aceng semalam telah memenuhi panggilan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan. Dia menjelaskan banyak hal, termasuk desakan agar dia mundur.

"Harus jelas dululah dasar dari desakan itu, karena apa? Jangan dikarenakan nuansa politis, kan terlalu kental begitu. Tapi kalau desakannya betul-betul rasional, yuridis, dibenarkan, itu tidak ada masalah," kata Aceng usai bertemu Aher di Gedung Pakuan, Jalan Otista, Bandung, Senin (3/12/2012) malam.

Kisruh Garut bahkan membuat Presiden SBY memanggil Gubernur Jabar Ahmad Heryawan di sela-sela acara PGRI di Sentul, Bogor, Jabar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar